


Sambutan Mahkluk Goib
Kontak HP. 081 336 456 016
Beralamat di Purwoharjo Dekat Masjid Besar Purwoharjo
Baiturohim Kabupaten Banyuwangi. Read More......
Tata Cara Ziarah Makam Para Wali dengan Menggunakan tata bahasa jawa yang sakral :
Ya waliyulloh ! Kulo sedoyo rombongan sangking ……………… sowan ing makam panjenengan ngriki perlu ziaroh dateng panjenengan lan dateng poro auliya ingkang sumare wonten puniki makom sak labetipun ziaroh kulo bade maos tahlil lan lintunipun sak do’anipun perlu nyuwun dateng Allah kanthi tawasul kaliyan panjenengan. Dene penyuwun kulo :
1. Mugi-mugi kulo sak ahli kulo sedoyo, sak sederek kulo sedoyo, muslimin lan muslimat, mu’minin lan mu’minat dipun dadosaken tiyang ingkang bejo dunyo lan akhirat, wilujeng dunyo lan akhirat.
2. Mugi-mugi kulo sedoyo sak ahli kulo sedoyo dipun dadosaken tiyang ingkang ahli ilmu lan ahli kebagusan
3. Mugi-mugi kulo sedoyo dipun paringi gampil dateng sedoyo perkawis ingkang kulo tuju, perkawis dunyo lan akhirat lan dipun diparingi gampil anggen kulo nejo ziaroh dateng Makkah lan Madinah kanthi selamet lan sehat.
4. Mugi-mugi kulo sedoyo dipun paringi umur ingkang panjang, ingkah berkah saget kagina’aken damel ibadah netepi perintah lan nebihi cecegahan yakni laranganipun Allah. Akhiripun mugi-mugi kito sedoyo dipun dadosaken tiyang Ingkang khusnul khotimah ( sae pungkasanipun )
5. Selajengipun bilih sampun cekap bade nyuwun pamit, bade nerusaken lampah menawi kito sedoyo sak labetipun ziaroh wonten makan mriki anggadahi kelepatan dateng panjenengan lan poro Auliya ingkang sumare wonten ngriki, haliyah utawi qouliyah kulo sedoyo sak rombongan nyuwun pangapunten. Akhiripun mugi-mugi lampah kito sedoyo dipun paringi wilujeng mulai awal ngantos dumugi akhir, dipun paringi wilujeng dunyo ngantos akhirat. Amin… ( lajeng maos istighfar lan tahlil sak cekapnipun )
Read More......
KRPH Karetan dan KRPH-KRPH se-Banyuwangi Selatan melakukan penyuluhan kepada penegal atau petani yang terhimpun dalam lembaga masyarakat Desa hutan / LMDH untuk melakukan perawatan dan pengamanan kepada tanaman pohon jati serta tanaman pohon yang lain milik perhutani, hal ini terkait dengan kesepakatan kerja sama antara LMDH dan Perhutani yang notabennya bisa saling menguntungkan masyarakat di sekitar lingkungan hutan produk milik Perhutani.
Kepala KRPH Karetan yang ada di Pemangkuan Perhutani Banyuwangi Selatan Mukhlisin memaparkan, setiap petani penegal sebenarnya sudah saling memahami peraturan dan ketentuan yang selama ini pernah disosialisasikan oleh ASPER ( red asisten Perhutani ) Suhartono, ketika tanaman pohon kayu jati dan yang lain-lain milik Perhutani sudah dirasa besar atau di atas lima tahun penegal dan petani yang bekerja sama dengan Perhutani diwajibkan untuk tidak melanjutkan kegiatan tanam menanam yang sifatnya bukan kepentingan Perhutani di atas lahan milik negera ini.
Tetapi karena ada unsur kebijakan dari pihak Perhutani maka diterapkan bagi-bagi hasil disaat musim panen tiba atas tanaman milik petani penegal / pesanggem yang ada di atas lahan Perhutani dengan berapapun hasil panen padi atau kedelai maka pateni penegal memberi atau membagi hasil kepada Perhutani sebesar Rp. 100.00 (seratus ribu rupiah), seperihal ini tidak ada unsur pakasaan dari kedua belah pihak yang saling memegang ketentuan ( red Pesanggem / LMDH bersama Pehutani ).
Tapi ratusan ribu hektar lahan Perhutani yang ada di Kabupaten Banyuwangi telah menempatkan sistem yang sedemikian relatif bisa diterima oleh masyarakat lingkungan desa hutan yang ada di Kabupaten Banyuwangi terkait kebijakan yang cukup bisa membantu kehidupan sehari-hari oleh masyarakat yang memang betul-betul membutuhkan. Oleh karenanya kesepahaman dan MOU ini patut dipertahankan agar kedua belah pihak masyarakat Pesanggem dan pihak Perhutani tidak saling dirugikan hal ini komentar umum dari pihak-pihak yang mendukung adanya LMDH serta kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Perhutani.
Drs. Suprayogi Kepala Desa Glagah Agung Kecamatan Purwoharjo kabupaten banyuwangi bersama 6.000 masyarakatnya saling bekerja sama untuk mensukseskan pembangunan-pembangunan yang ada di desanya, hal ini semata-mata memang bentuk pengabdian yang dilakukan Kepala Desa agar fasilitas dan prasarana yang mengkait kebutuhan masyarakatnya bisa dirasakan komentar Kepala Desa dengan penuh kesungguhan kepada para masyarakat.
Sejak berjalan hampir kurang lebih 3 tahunan ini seorang ayah dari 3 anak yang juga seorang PNS berprofesi tenaga pendidikalias guru pada sebuah sekolahan yang kini harus menjadi panutan dan tuntunan bagi seluruh anak buah pada sebuah pemerintahan desa yang sedang dipimpinnya yaitu desa Glagah Agung, telah dibuktikan dengan berbagai politik Wilnya dihadapan warga dan pemerintahan atasannya agar terpenuhi segala keinginan masyarakat yang sedang diembannya.
Oleh karenanya tidak menutup kemungkian kejujuran serta kehati-hatian seorang Suprayogi di dalam melakukan pengabdian atau amanat yang diemban dari masyarakatnya agar kehidupan di desa Glagah Agung terpenuhi atas kemajuannya. Untuk itulah Kepala Desa yang satu ini hampir jarang tidur nyenyak diakibatkan sering mencari terobosan-terobosan terkait sebuah pembangunan dan kemajuan di desanya, sampai-sampai sering melakukan pembuatan planning konsep-konsep dan proposal yang mengarah kepada kepentingan masyarakatnya untuk dipintakan di jajaran pemerintahan Kabupaten Banyuwangi
Anggaran DAK ( Dana Alokasi Khusus ) tahun 2009 yang diterima oleh SDN 4 Sambirejo Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi membuat atau menyisakan banyak pro-kontra diantara kalangan dewan guru dan masyarakat setempat atas alhasil dari sebuah pembangunan gedung yang diawali sejak digulirkannya DAK di Kabupaten Banyuwangi serta pebangunan ini yang diharapkan selesai pada 31 Desember 2009 namun pada tanggal 2 Januari gedung SDN 4 Sambimulyo barulah bisa dipandang layak selesai dan ditempati oleh murid-muridnya.
Program DAK tahun 2009 yang telah dikucurkan dan diterima oleh bendahara SDN 4 Sambimulyo Sutiyono bersama kepala sekolah SDN 4 Sambimulyo Sumiah, S.Pd telah direalisasikan dan dialokasikan dalam pembangunan 4 ruang sekolahan. Dari pembangunan tersebut memang hanya dicanangkan 3 ruang kelas tetapi sengaja dibuat 3 ruang kelas ditambah 1 ruang perkantoran hal ini pun atas inisiatif Sumiah sebagai kepala sekolah. Banyak sumber menyatakan pembangunan tersebut diduga meyalahi petunjuk atau Rancangan Anggaran Bangunan
Di lihat sepintas gedung sekolahan SDN 4 Sambimulyo memang serasa baik dan layak tetapi ketika dikroscek dengan lebih dekat bahwa desain dan kontruksi bangunan tersebut sangat jelek alias amburadul, karena memang dengan dana Rp. 140.000.000 hasil DAK sangat tipis serta mencukup-cukupkan alias pas-pasan kata Sumiah, S.Pd selaku kepala sekolah kepada Masyarakat yang hadir untuk konfirmasi, bahkan pembangunan ini kami anggap masih butuh perawatan secara maksimal akan tetapi kami telah kehabisan dana imbuh kepala sekolah .